Tag: MotoGP
Main di Beberapa Platform: Strategi atau Ribet?
Banyak pemain punya lebih dari satu
akun di berbagai situs. Tujuannya? Ngejar promo, bandingin RTP, atau cari
suasana baru.
Tiap platform punya keunggulan beda.
Ada yang unggul di bonus, ada yang lebih stabil di game live, ada juga yang
punya turnamen rutin.
m88 link jadi pilihan utama banyak pemain karena stabil, lengkap,
dan promo mingguannya nggak ribet buat diklaim.
Punya beberapa akun itu sah-sah aja,
asal kamu bisa kelola semuanya dengan disiplin. Jangan sampai bingung sendiri
dan malah kehilangan kontrol.
Yang penting: tetap ingat tujuanmu
main, dan pilih platform yang paling kasih kamu pengalaman terbaik.
How Email Hosting Differs from Web Hosting
Many people assume email and website
hosting are the same thing — but they’re not. Web hosting stores your website
files, while email hosting manages your business emails like [email protected].
Some web hosts bundle free email
accounts with your hosting plan, but they’re often limited in storage or
features. If you need professional email for your team, separate email hosting
might be better.
Services like Google Workspace or
Zoho Mail give better security, filters, and syncing across devices. They also
look more credible to customers compared to free Gmail or Yahoo accounts.
Setup is easy — you just update a
few DNS records in your domain panel to point your email to the new service. No
need to move your website.
Want to compare all-in-one options
vs separate services? That’s where best
vps hosting comes in handy, giving you the full
breakdown of what's best for your needs and budget.
Maverick Vinales: Aprilia Harus Segera Cari Solusi di...
Maverick Vinales mengungkapkan kekhawatirannya terhadap performa tim Aprilia di MotoGP, menyusul hasil buruk di Grand Prix Inggris. Menurut Vinales, situasi Aprilia semakin memburuk setiap putaran, yang terlihat dari penampilannya di Silverstone. Meski memulai dari posisi kedelapan di grid, Vinales harus puas finis di posisi ke-13, hasil terburuknya di musim 2024.
Kondisi serupa juga dialami rekan setimnya, Aleix Espargaro, yang hanya mampu finis di posisi keenam setelah start dari pole position. Espargaro tertinggal hampir 10 detik dari pemenang balapan, Enea Bastianini dari tim Ducati. Padahal, Espargaro sebelumnya berhasil memenangkan balapan di Silverstone 12 bulan lalu, menunjukkan penurunan performa yang signifikan bagi Aprilia.
Penurunan performa Aprilia menjadi perhatian serius bagi Vinales, yang mendesak tim asal Noale tersebut untuk segera mencari solusi. “Sulit menerima hasilnya. Jujur saja, itu bukan yang kami cari,” ujar Vinales. Dia menyoroti masalah degradasi ban belakang yang tidak normal sebagai salah satu penyebab utama penurunan performa tim dalam empat balapan terakhir.
Vinales mengungkapkan bahwa ban belakangnya mengalami degradasi yang signifikan setelah enam lap, menyebabkan penurunan waktu putaran yang drastis. “Ban setelah enam lap benar-benar hilang. Saya melewati dari 1m59s ke 2m01s. Jadi kita perlu memahami apa yang menyebabkan konsumsi ban ini karena saya tidak pernah melewati batas kecepatan di seluruh balapan untuk mencoba mengendalikan [kecepatan],” tambahnya. Dia menekankan pentingnya bagi Aprilia untuk berhenti sejenak dan memikirkan strategi untuk membalikkan situasi.
Hasil buruk di Silverstone semakin memperjelas dominasi Ducati, yang berhasil menyapu posisi lima besar di balapan tersebut. Espargaro dan Pedro Acosta dari Tech3 adalah satu-satunya pembalap non-Ducati yang finis di 10 besar, menyoroti seberapa jauh keunggulan pabrikan Borgo Panigale saat ini. Namun, Vinales percaya bahwa ini lebih menunjukkan penurunan performa Aprilia daripada peningkatan signifikan dari Ducati.
Vinales juga menyoroti penurunan kecepatannya di Aprilia dibandingkan tahun sebelumnya. Dia menyatakan bahwa waktu kualifikasi tahun ini lebih lambat daripada tahun 2022, meskipun rekan setimnya Espargaro berhasil memecahkan rekor putaran di Silverstone. “Saya tidak membalap secepat yang saya bisa. Kami turun pada level kami karena pada tahun '22 saya mencatat waktu 57,7 di kualifikasi dan tahun ini saya mencatat waktu 58,1 dan kemudian jatuh, jadi ini tidak normal,” ujar Vinales. Dia menekankan perlunya Aprilia untuk menemukan cara untuk mengembalikan potensi yang mereka miliki di awal tahun ini.